Rabu, 09 Desember 2015

Review: Junk DNA – A Journey Through the Dark Matter of the Genome





Judul                                   : Junk DNA – A Journey Through the Dark Matter of the Genome
Pengarang                         : Nessa Carey
Publisher                           : Columbia University Press
Tahun Terbit                      : 2015
Dimensi (P x L x T cm)     : 23,5 x 15,5 x 2,3; xiv + 340 halaman

Akhirnya selesai juga baca buku ini dan kali ini saia bersiap untuk mengulasnya sedikit. Dalam pendapat saia, buku ini memiliki muatan materi yang termasuk berat dan kenyataannya memerlukan waktu lebih dari satu bulan bagi saia untuk membacanya hingga tamat. Buku ini terdiri atas 20 bab dimana penulisannya memuat salah satu elemen genetik penting per bab. Teman-teman yang tidak memiliki latar belakang biologi, khususnya biologi molekular, mungkin akan sedikit kesulitan membayangkan isi dari setiap bab jika hanya membaca judulnya saja. Berikut daftar bab di dalam bukunya. Oleh karena itu, selain menuliskan judulnya saia memberikan padanan istilah biologi (dalam cetak miring) yang dapat dipakai oleh teman-teman untuk mencarinya lebih lanjut di Google.

1. Why Dark Matter Matters – Junk DNA, Genetic Diseases
2. When Dark Matter Turns Very Dark Indeed – Central Dogma, Genetic Diseases
3. Where Did All the Genes Go? – Protein-coding Genes
4. Outstaying an Invitation – Repetitive Elements
5. Everything Shrinks When We Get Old - Telomere
6. Two is the Perfect Number - Centromere
7. Painting with Junk – X-chromosome, Barr Body
8. Playing the Long Game – Long non-coding RNA, Xist-Tsix
9. Adding Colour to the Dark Matter – Epigenetics, DNA methyltransferase
10. Why Parents Love Junk – Imprinting Control Elements (ICE)
11. Junk with a Mission – Ribosomal RNA (rRNA)
12. Switching It On, Turning It Up – Promoters, Enhancers
13. No Man’s Land – Halting Epigenetic Repression, mRNA vs tRNA polymerases, X-inactivation, Pseudoautosomal Regions
14. Project ENCODE – Big Science Comes to Junk DNA – Database of Junk DNA with Potential Functions
15. Headless Queens, Strange Cats and Portly Mice - Morphogens
16. Lost in Untranslation – Untranslated Regions (UTRs)
17. Why LEGO is Better Than Airfix – Splicing Mechanism
18. Mini Can Be Mighty – Small RNAs
19. The Drugs Do Work (Sometimes) – RNA-based Drugs; Personalized Medicine
20. Some Light in the Darkness – Complex Roles of Junk DNA

Yup, melihat dari judulnya kita dapat menyimpulkan bahwa buku ini bermaksud untuk menjelaskan kepada masyarakat luas mengenai pentingnya peranan elemen DNA selain daripada elemen pengkode protein (gen). Peranan penting tersebut adalah regulasi genetik terhadap gen-gen baik dalam segi kapan gen tersebut perlu diaktifkan/dimatikan/dihambat, seberapa besar aktivasi gen tertentu perlu dilakukan, dan dimana lokasi dari gen tertentu diaktifkan. Pembahasan mengenai peranan penting junk DNA ini menggunakan cara klasik, yaitu kasus-kasus medis yang muncul akibat suatu kelainan genetis yang ketika ditelusuri menuju pada mutasi suatu elemen DNA yang tidak mengkode protein.
 Penjelasan berbagai konsep serta istilah biologi molekular jelas sangat banyak dan dalam, dan kemungkinan besar akan sulit untuk dimengerti oleh orang awam. Oleh karena itu, penulis juga menyertakan berbagai analogi menggunakan kasus kehidupan sehari-hari untuk disepadankan dengan konsep biologi molekuler. Bagi saya pribadi, analogi yang digunakan cukup jelas dan rinci dalam menggambarkan konsep dan istilah biologi molekular namun terkesan cukup monoton dan “garing”. Hal ini dapat dimaklumi karena saia memiliki latar belakang biologi dan lebih terbiasa menghadapi istilah teknisnya langsung ketimbang analogi menggunakan kasus sehari-hari.
Kesimpulan yang saia dapatkan setelah membaca buku ini adalah bahwa kehidupan ini memang dibentuk oleh sekumpulan protein yang dikode oleh gen. Namun demikian, pengendalian yang menyeluruh sekaligus terperinci terhadap gen itulah yang memungkinkan kehidupan itu berjalan sesuai dengan fungsinya. Seiring dengan kita memasuki era genomika dimana gen pengkode protein sudah dapat dipetakan secara mudah, tugas selanjutnya untuk memahami kehidupan ini adalah bagaimana pengaturan kehidupan itu dilakukan.

Victor.

Tidak ada komentar: