Jumat, 13 Agustus 2010

Bakteri Fototrofik: Si Pemanen Matahari (Part I)



Kembali lagi dalam artikel 'Bukan Tulisan Ilmiah'. kali ini saia akan mengangkat sebuah tema yang cukup terasa asing bagi kita semua pada umumnya, yaitu bakteri. Nah apakah yang dimaksud dengan bakteri? Terlebih lagi bakteri fototrofik, apakah gerangan itu? Yasudah, mari nikmati saja bacaan dibawah ini untuk kelanjutannya dan yang pasti tulisan ini dibuat agar dimengerti oleh semua orang kok, toh namanya juga 'bukan tulisan ilmiah'. Well, enjoy your reading ^^/

Pengantar

Seperti biasa, kita akan memulai semua ini dari sebuah definisi. Bakteri adalah sekelompok mahluk hidup yang cukup kecil untuk dilihat dengan mata telanjang, yaa setidaknya kalau mereka sedang sendirian. Dimanakah bakteri tersebut berada? Ya sebagian besar orang mengatakan bakteri hanya banyak terdapat di rumah sakit, sehingga dari tempat itulah bakteri sering disamakan dengan kuman. Sebenarnya hal itu terlalu sempit karena bakteri itu terdapat dimana-mana dan perannya pun lebih dari sekedar penyebab penyakit. Nah maka dari itu saia ingin membahas satu kelompok bakteri yang memiliki sejarah kehidupan yang panjang serta perannya yang juga sangat besar di dunia ini, dalam mengawali sebuah kehidupan. Kelompok bakteri ini sebenarnya merupakan gabungan dari tiga kelompok bakteri yang disatukan karena satu sifat, fototrofi. Kata 'fototrofik' berasal dari gabungan dua kata, yaitu 'foto' yang berarti cahaya dan 'trofik' yang berarti makanan. Jadi, bakteri fototrofik merupakan sekelompok bakteri yang dapat menggunakan sinar matahari untuk mendukung kehidupannya. Ya seperti kata guru kita sewaktu masih sekolah dasar, tumbuhan 'memasak' makanannya dengan bantuan sinar matahari, jadi ya kurang lebih seperti itulah bakteri fototrofik. Namun bukan berarti bahwa tumbuhan itu merupakan bakteri loh. Kemampuan menggunakan sinar matahari ini membagi bakteri menjadi tiga kelompok, yaitu Cyanobacteria, Green Bacteria, dan Purple Bacteria. Kemudian, kelompok Green dan Purple Bacteria ini masing-masing terbagi lagi menjadi dua, yaitu sulfur dan non-sulfur berdasarkan kemampuan menggunakan bahan kimia sulfur/belerang. Dengan demikian, terdapat total lima kelompok bakteri yang dapat bersifat fototrofik. Secara umum, bakteri ini banyak terdapat di permukaan perairan yang terkena sinar matahari, baik di lautan maupun di sungai dan danau. Bentuk sel bakteri fototrofik secara umum serupa dengan bakteri lainnya. Namun terdapat satu ciri yang membedakan bakteri fototrofik dengan bakteri lainnya, yaitu pigmen atau zat warna. Semua bakteri fototrofik pasti selalu memiliki pigmen yang terkandung dalam sel nya karena pigmen ini yang membantu dalam proses fototrofi.

Memanen Kehidupan dari Matahari

Pada dasarnya, sifat fototrofi secara harfiah berarti memanen matahari. Artinya adalah menggunakan energi matahari untuk mendukung kehidupan. Ketiga kelompok bakteri tersebut memiliki cara sendiri dalam memanen matahari. Bakteri hijau dan ungu (green & purple bacteria) maupun Cyanobacteria menggunakan pigmen untuk menangkap energi matahari dan energi tersebut harus diubah ke bentuk kimia agar dapat digunakan untuk proses selanjutnya. Nah disinilah perbedaan antara Cyanobacteria dengan bakteri hijau & ungu, karena Cyanobacteria menyimpan energi tersebut dalam molekul air (H2O), sedangkan bakteri hijau & ungu menyimpannya dalam molekul asam belerang (H2S). Energi yang disimpan ternyata cukup besar hingga dapat memecah kedua molekul tersebut secara berturut-turut menghasilkan ion hidrogen (H+) bersama dengan oksigen (O2) pada Cyanobacteria atau belerang (S0) pada bakteri hijau/ungu. Ion hidrogen inilah yang kemudian memasuki proses selanjutnya untuk mendukung kehidupan bakteri fototrofik tersebut.

Mengawali Sebuah Kehidupan Bumi

Banyak orang tentu bertanya-tanya bagaimana terjadinya awal kehidupan di bumi ini, setidaknya dari sudut pandang ilmiah. Bukti-bukti yang ada menyatakan bahwa pertama kali bumi terbentuk adalah sekitar 4,5 milyar tahun lalu dan keadaannya jelas berbeda dengan keadaan bumi sekarang ini. Satu hal yang paling membedakan adalah bahwa bumi pada saat itu belum ada oksigen, gas yang kita hirup dengan gratis sekarang ini. Seperti namanya yaitu awal kehidupan, jangan berharap juga ada padi, buah-buahan, ikan, sapi, apalagi tukang nasi goreng. Bakteri fototrofik termasuk salah satu kelompok yang ada pada masa-masa awal bumi. Kemunculannya diawali oleh kelompok bakteri ungu dan seiring dengan berjalannya proses evolusi, maka berkembanglah kelompok bekteri fototrofik lainnya, termasuk Cyanobacteria yang mengisi bumi ini dengan gas oksigen buangannya. Oksigen yang memenuhi atmosfer udara hingga kurang lebih 21% ini menjadi pemicu perkembangan keanekaragaman kehidupan selanjutnya di bumi sampai hari ini.

Tidak ada komentar: